Suatu hari ada seorang mahasiswi bernama satinah yang bekerja
di salah satu kantor, dengan boss nya bernama hendrik.
Suatu ketika satinah mengalami kejadian yang tak pernah di
sangka dan di inginkannya ketika itu satinah mengalami pelecehan seksual dan
pada akhirnya di perkosa oleh hendrik selaku boss nya sendiri. Sungguh tragis
satinah harus mengalami kejadian yang perih.
Setelah kejadian itu satinah pun melaporkan nya ke pihak yang
berwajib atas perlakuan kasus yang terjadi pada dirinya.
Di pengadilan ketika hendrik di adili ternyata tidak terbukti
bersalah, sungguh ironis nasib satinah. Bagaimana tidak ternyata seorang hakim
yang bernama cahyono tersebut mendapatkan bayaran dari hendrik agar tidak
memberikannya sanksi dan tidak terbukti bersalah.
Ke esokan harinya hendrik dan cahyono bertemu di suatu
tempat, lalu hendrik pun membayar cahyono sebagai bukti terima kasihnya, namun
apa yang terjadi ternyata cahyono merasa apa yang telah diberikan hendrik uang
tersebut masih kurang, namun hendrik tetap tidak mau membayar. Sehingga terjadi
pembunuhan oleh cahyono terhadap hendrik yang merasa tidak puas atas apa yang
diberikan kepada cahyono.
Pada akhirnya cahyono di jebloskan ke penjara, dan waktu itu
satinah mengalami depresi berat atas
kejadian yang menimpa dirinya dan ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya
dengan gantung diri.
Cuplikan cerita diatas merupakan aku kutip ketika waktu itu aku menonton sebuah pertunjukan drama disalah satu tempat.
Cerita tersebut juga menggambarkan dimana lemahnya penegakan
hukum di negeri ini seakan layaknya seperti pedang yang tajam ke bawah dan
tumpul diatas nya. Dan seakan kebenaran mampu di beli dengan materil dan siapa
yang tidak memiliki apa-apa di muka bumi maka tidak akan pernah kesejahteraan
dan keadilan menghampiri hidupnya.
Komentar
Posting Komentar